Static Routing: Mengapa Ini Masih Relevan di Era Jaringan Modern?
Kalian pasti tidak asing dengan istilah static routing atau biasa disebut routing statis bukan? tapi kenapa sih routing itu masih relevan di zaman yang udah modern seperti ini? Kenalan yuk sama statis routing agar kamu paham alasan kenapa routing tersebut masih relevan di jaringan modern seperti sekarang.
Penjelasan kali ini berharap agar pembaca paham pengertian, fungsi, cara kerja, kelebihan, serta kekurangan dari statis routing ini. Oke langsung aja kita mulai.
PENGERTIAN STATIC ROUTING
Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual. Setiap jaringan yang akan dirouting harus dikonfigurasi satu persatu oleh administrator jaringan. Tidak seperti routing dinamis yang menggunakan algoritma dan protokol untuk secara otomatis menyesuaikan rute berdasarkan kondisi jaringan saat ini, static routing memerlukan konfigurasi tetap dan tidak berubah kecuali diubah secara manual oleh administrator.
Static routing dikenal lebih aman karena pada static routing tidak ada update informasi tabel routing yang dikirimkan ke router lain. Tabel routing adalah kumpulan jalur routing yang telah dikonfigurasi. Informasi yang terdapat dalam tabel routing antara lain :
- Network destination (jaringan tujuan)
- Subnet mask (subnet mask tujuan)
- Gateway
FUNGSI STATIC ROUTING
Fungsi static routing ini melingkupi 3 fungsi utama yaitu :
- Menentukan jalur tetap untuk paket data, sekaligus memberikan kontrol penuh ke administrator tentang rute yang diambil paket
- Membatasi kemungkinan pengaihan rute yang tidak diinginkan, karena rute tidak berubah secara otomatis
- Ideal untuk jaringan kecil atau sederhana dimana perubahan topologi tidak sering terjadi
CARA KERJA STATIC ROUTING
- Konfigurasi Routing Statis,
Langkah pertama dalam menggunakan routing statis adalah konfigurasi. Untuk konfigurasi routing statis, administrator jaringan harus melakukan penambahan rute secara manual ke dalam tabel routing pada router. Tabel routing berfungsi sebagai daftar rute yang akan digunakan oleh router untuk mengarahkan paket data ke tujuan akhir yang diinginkan.
- Tabel Routing Statis
Setelah konfigurasi selesai, Anda mempunyai tabel routing statis. Tabel ini terdiri dari dua kolom utama, yaitu Network ID dan Next Hop. Network ID adalah alamat jaringan tujuan akhir dari paket data yang akan diarahkan, sementara Next Hop adalah alamat IP dari router yang akan digunakan untuk mengirimkan paket data ke tujuan akhir tersebut.
- Proses Routing Statis
Ketika paket data tiba di router dari jaringan lokal, proses routing statis dimulai. Router akan mencocokkan alamat tujuan akhir pada paket data dengan entri yang terdapat dalam tabel routing statis. Tujuannya adalah menentukan rute yang sesuai untuk mengirimkan paket data tersebut.
- Penentuan Next Hop
Setelah menemukan entri yang cocok dalam tabel routing, router akan menentukan Next Hop. Next Hop adalah alamat IP dari router berikutnya yang harus dilewati oleh paket data untuk mencapai tujuan akhir.
- Pengiriman Paket Data
Dengan Next Hop yang telah ditentukan, router akan mengirimkan paket data ke router dengan alamat Next Hop ini. Ini adalah langkah penting yang mengarahkan paket data ke arah yang benar menuju tujuan akhir.
- Proses Berulang
Proses ini akan terus berlanjut selama ada paket data yang perlu diarahkan. Router akan terus mengidentifikasi rute yang sesuai dan mengirimkan paket data ke router berikutnya sesuai dengan informasi dalam tabel routing statis. Proses terus berulang hingga akhirnya paket data mencapai tujuan akhir yang diinginkan.
KELEBIHAN STATIC ROUTING
KEKURANGAN STATIC ROUTING
Penulis: Thama Adgi Syamdhani
Editor: Thama Adgi Syamdhani
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar