MENGENAL ALAT - ALAT UKUR FIBER OPTIK
Haloo, pada penjelasan kali ini saya akan menjelaskan dan juga
tutorial menggunakan perangkat – perangkat alat ukur yang umumnya digunakan
untuk kabel Fiber Optik
Pada penjelasan kali ini bertujuan guna mengenal perangkat – perangkat alat ukur yang ada pada dunia Fiber Optik lebih dalam dan tahu cara menggunakan alat – alat tersebut dengan baik dan benar.
MACAM ALAT - ALAT UKUR FIBER OPTIK
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan kecepatan internet yang
tinggi, fiber optik menjadi solusi yang banyak di gunakaan para penyedia
operator jaringan saat ini. Hal ini karena beberapa keuntungan yang di tawarkan
oleh kebel fiber optik seperti bandwith yang besar, redaman relatif kecil,
memiliki kecepatan transmisi data yang tinggi, tidak memicu percikan api, serta
tingkat keamanan informasi tinggi. Lalu bagaimana cara kita mengukur suatu
redaman yang di hasilkan fiber optik?. Berikut akan dibahas mengenai macam
macam alat ukur fiber optic:
OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOR (OTDR)
| Optical Time Domain Reflector Sumber Gambar: https://images.app.goo.gl/rVwt9QGAX9ep7Ye26 |
OTDR atau bisa disebut Optical Time Domain Reflectometer adalah
alat yang berguna untuk melakukan pengukuran kinerja serat optic pada domain
waktu. OTDR berfungsi sebagai mengukur panjang, rugi – rugi, serta mendeteksi
lokasi kerusakan atau sambungan yang buruk dalam kabel fiber optic. Ada dua hal
umum yang sering ditemui jika ada hamburan balik dalam transmisi data fiber optic
yakni:
·
Hamburan Reyleigh, hamburan satu ini merupakan
hamburan yang disebabkan dikarenakan adanya perbedaan indeks suatu bahan
tertentu, karena terjadi tumbukan cahaya dengan partikel lain, sehingga timbul
suatu sinyal pantul di suatu titik tertentu
·
Pantulan Fresnel, pantulan ini merupakan
pantulan cahaya yang disebabkan karena cahaya melewati dua media dengan indeks
bias berbeda seperti kaca dan udara, biasanya kesalahan ini terjadi karena
kesalahan splicing yang menggunakan fushion splicer atau yang lainnya.
Selain itu juga bisa disebabkan karena adanya bending serta putusnya kabel fiber optic. Apa itu Bending Fiber Optik? Bending Fiber Optik adalah kondisi kabel yang mengalami penekukan yang melebihi sudut standar, bending ini dapat menyebabkan adanya loss sinyal sehingga sinyal tersebut terpantul ke arah luar core optic.
CARA KERJA OTDR
Cara kerja OTDR yang pertama yaitu OTDR akan mengirimkan sinyal
cahaya yang akan merambat pada core serat optik. Selanjutnya yang kedua dalam
proses transmisi nya terdapat beberapa pantulan cahaya balik yang di terima
oleh transmitter sinyal tersebut akan terhitung sebagai nilai loss. Waktu
tempuh sinyal untuk sampai ke penerima (transmitter) ini lah yang digunakan
dalam menentukan jarak atau titik kerusakan kabel fiber optik. Dalam mendeteksi
adanya gangguan sambungan fiber optik, OTDR mendeteksi nya dengan adanya
penurunan nilai daya secara signifikan (atteniation loss).
CARA MELIHAT GANGGUAN MENGGUNAKAN OTDR
Berikut adalah cara – cara melihat adanya suatu gangguan fiber
optik menggunakan OTDR :
1. Pasang patchcord penguhung dari adapter kabel fiber optik yang
akan digunakan.
2. Harap diperhatikan sebelum pemasangan bersihkan bagian konektor
dan adapter dengan konektor cleaner.
3. Hidupkan power ON sampai layar display menyala.
4. Ada 5 parameter yang perlu dilakukan set-up sebelum pengukuran,
yaitu:
·
Panjang gelombang atau wave length
·
Indeks Bias Core / IOR
·
Pulse width
·
Perkiraan Jarak Kabel / San Range
·
Avarage Time.
5. Tekan tombol pengirim sinar LASER dan tunggu sampai display
menampilan grafis hasil pengukuran.
6. Geser marker atau kursor pada even yang dikehendaki, maka akan
tampil hasil pengukuran.
7. Selanjutnya petugas akan mencari lokasi titik koordinat
kerusakan fiber optik dan akan langsung turun ke lapangan
OPTICAL POWER METER (OPM)
FUNGSI OPTICAL POWER METER (OPM)
Optical power meter memiliki beberapa fungsi utama yang penting
dalam konteks penggunaan dan pemeliharaan jaringan serat optik. Berikut ini
adalah beberapa fungsi utama dari optical power meter:
·
Mengukur Daya Serat Optik, fungsi pertama dari
optical power meter adalah untuk mengukur daya optik yang dipancarkan atau
diterima oleh komponen serat optik seperti sumber cahaya (misalnya laser atau
LED) atau penerima optik.
·
Verifikasi Saat Instalasi Serat Optik, saat
melakukan instalasi serat optik, optical power meter digunakan untuk memastikan
bahwa sinyal cahaya yang dikirimkan dari sumber ke penerima berada dalam
rentang yang diinginkan. Hal ini sangat penting untuk memastikan kualitas
transmisi data yang optimal dan bagus.
·
Troubleshooting Jaringan Serat Optik, ketika
terjadi masalah dalam jaringan serat optik, optical power meter digunakan untuk
melakukan troubleshooting. Misalnya, untuk mengidentifikasi apakah masalah
terjadi karena daya optik yang terlalu rendah atau terlalu tinggi di
titik-titik tertentu dalam jaringan.
·
Pemeliharaan dan Perawatan Jaringan, optical
power meter digunakan secara rutin untuk pemeliharaan dan perawatan jaringan
serat optik. Dengan mengukur daya optik secara berkala, operator dapat
memonitor kesehatan jaringan dan mendeteksi potensi masalah sebelum menjadi
lebih serius.
·
Verifikasi Kinerja Perangkat Optik, sebelum
atau setelah perangkat optik dipasang atau diganti, optical power meter
digunakan untuk memverifikasi kinerja perangkat tersebut. Misalnya, untuk
memastikan bahwa daya yang dipancarkan oleh sumber cahaya atau diterima oleh
penerima sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.
·
Kualitas dan Keselamatan, pengukuran daya
optik dengan optical power meter juga penting untuk memastikan kualitas sinyal
dan untuk mematuhi standar keselamatan yang mengatur daya optik yang
dipancarkan oleh perangkat optik.
CARA KERJA SERTA PROSEDUR PENGGUNAAN OPM
Optical Power Meter (OPM) bekerja dengan mengukur daya sinyal
optik yang ditransmisikan melalui kabel serat optik secara akurat. Komponen dan
fungsi utama OPM meliputi:
·
Tombol Daya: Tombol ini untuk menghidupkan
atau mematikan OPM.
·
Tombol LIGHT: Digunakan untuk menerangi layar
agar lebih mudah membaca di lingkungan gelap.
·
Tombol dB (Tombol dB): Memungkinkan perubahan
satuan pengukuran (uW/dB/dBm).
·
Tombol ZERO (Tombol Referensi): Menekan dan
menahan tombol ini akan mengatur daya terukur saat ini sebagai titik referensi.
·
Tombol λ (Tombol Panjang Gelombang): Memilih
panjang gelombang yang dikalibrasi, panjang gelombang yang umum digunakan
meliputi 850nm, 1300nm, 1310nm, 1490nm, 1550nm, atau 1635nm.
Sebelum menggunakan OPM, penting untuk mempertimbangkan hal
berikut:
·
Pastikan kabel tersambung dengan benar.
·
Bersihkan konektor sebelum memasangnya ke
kabel serat optik.
Prosedur Penggunaan OPM:
·
Untuk menghindari kesalahan selama pengukuran,
ikuti langkah-langkah berikut:
·
Nyalakan daya.
·
Hubungkan OPM dan cari serat optik dengan
sinyal aktif hingga Anda menemukan nilai rata-rata yang ditampilkan di layar.
·
Pasang adaptor kabel patch pada kabel serat
optik yang akan digunakan.
·
Sesuaikan panjang gelombang menurut
spesifikasi cahaya yang ditransmisikan dengan menekan tombol yang sesuai yang
diberi label dalam dB.
VISUAL FAULT LOCATOR (VFL)
Visual Fault Locator (VFL) adalah alat yang umumnya digunakan
untuk melakukan pengetesan pada inti serat optik. Alat ini berfungsi dengan
memancarkan sinar laser berwarna merah ke dalam serat optik dan kemudian
dipasang pada salah satu ujung konektor fiber optik. Jika sinar laser merah
dapat memancar di ujung fiber optik yang lain, hal ini menunjukkan bahwa tidak
ada patahan pada inti fiber optik tersebut.
FUNGSI VISUAL FAULT LOCATOR (VFL)
Visual Fault Locator (VFL) merupakan alat penting yang digunakan
dalam bidang serat optik untuk berbagai fungsi yang terkait dengan penelusuran
serat, perutean, dan pemeriksaan dalam jaringan optik. Fungsi dan fitur utama
VFL biasanya meliputi:
·
Salah satu fungsi utama VFL adalah membantu mengidentifikasi
serat dalam suatu jaringan. Dengan memancarkan cahaya tampak, biasanya pada
panjang gelombang 650nm, VFL memungkinkan teknisi untuk melacak dan menemukan
serat tertentu dalam suatu jaringan secara visual.
·
VFL sangat penting untuk menemukan kesalahan
atau putus pada kabel serat optik. Bila terjadi putus atau bengkokan pada
serat, cahaya tampak yang dipancarkan oleh VFL akan bocor keluar, sehingga
memudahkan teknisi untuk menentukan lokasi kesalahan secara tepat.
·
VFL juga digunakan untuk memeriksa kontinuitas
serat dalam jaringan optik. Teknisi dapat menggunakan VFL untuk memverifikasi
apakah ada gangguan atau diskontinuitas pada sambungan serat dengan memeriksa
transmisi cahaya di sepanjang serat secara visual.
·
VFL berfungsi sebagai asisten yang berguna
untuk pengujian Optical Time Domain Reflectometer (OTDR). VFL membantu teknisi
mengidentifikasi zona mati dan membantu memverifikasi keakuratan pembacaan OTDR
dengan memberikan indikasi visual kontinuitas serat.
·
Selain pemecahan masalah dan penemuan
kesalahan, VFL dianggap sebagai alat pemeliharaan mendasar untuk berbagai
jaringan serat optik termasuk LAN, sistem ATM, dan jaringan telekomunikasi.
FITUR - FITUR VISUAL FAULT LOCATOR (VFL)
Beberapa fitur umum yang ditemukan di Visual Fault Locator
meliputi:
·
Dukungan untuk mode kerja Continue Wave (CW)
dan modulasi 2Hz.
·
Desain kokoh untuk mencegah kerusakan akibat
terjatuh secara tidak sengaja.
·
Jam kerja yang panjang dengan sirkuit laser
yang efisien menjamin pengoperasian berkelanjutan untuk jangka waktu lama.
·
Daya keluaran yang stabil bahkan saat baterai
lemah.
·
Adaptor universal seperti konektor 2,5 mm yang
dapat mengakomodasi berbagai jenis konektor serat optik seperti adaptor SC/LC.
PROSEDUR PENGGUNAAN VFL
Cara Menggunakan Visual Fault Locator:
1.
Pertama, lepaskan penutup konektor plastik
dari ujung kedua kabel serat uji.
2.
Sambungkan VFL ke salah satu ujung serat optik
dan tekan tombol penguji. Amati apakah cahaya memancar dari ujung serat yang
lain untuk menunjukkan kontinuitas sambungan serat.
3.
Ulangi langkah sebelumnya dengan beberapa
serat lainnya untuk memeriksa apakah ada cahaya yang bocor dari sambungan yang
rusak, menandakan adanya kesalahan visual pada sambungan atau sambungan yang
buruk.
4. Setelah pengujian selesai, pasang kembali penutup plastik pada ujung konektor dan kembalikan semua peralatan ke keadaan semula.
CARA KERJA VFL
Visual Fault Locator (VFL) bekerja dengan memancarkan sinar laser
merah terang yang biasanya memiliki panjang gelombang 650nm. Saat VFL
dihubungkan ke salah satu ujung serat optik, sinar laser akan mengisi inti
serat. Jika terjadi kerusakan atau lengkungan makro pada serat, cahaya akan
bocor keluar dan menerangi penyangga di sekitar serat. Kebocoran cahaya ini
membantu mengidentifikasi kerusakan seperti kerusakan, sambungan yang buruk,
atau lengkungan tajam pada serat optik.
Penulis: Thama Adgi Syamdhani
Editor: Thama Adgi Syamdhani
Referensi:
https://generalsolusindo.com/pengertian-fungsi-otdr-fiber-optik/
https://it.telkomuniversity.ac.id/alat-ukur-fiber-optik-otdr-dan-opm/

Tidak ada komentar:
Posting Komentar