ALAT - ALAT UKUR FIBER OPTIK - PERWIRA LEARNING CENTER

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 09 Juli 2024

ALAT - ALAT UKUR FIBER OPTIK

 MENGENAL ALAT - ALAT UKUR FIBER OPTIK



Haloo, pada penjelasan kali ini saya akan menjelaskan dan juga tutorial menggunakan perangkat – perangkat alat ukur yang umumnya digunakan untuk kabel Fiber Optik

Pada penjelasan kali ini bertujuan guna mengenal perangkat – perangkat alat ukur yang ada pada dunia Fiber Optik lebih dalam dan tahu cara menggunakan alat – alat tersebut dengan baik dan benar.

MACAM ALAT - ALAT UKUR FIBER OPTIK

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan kecepatan internet yang tinggi, fiber optik menjadi solusi yang banyak di gunakaan para penyedia operator jaringan saat ini. Hal ini karena beberapa keuntungan yang di tawarkan oleh kebel fiber optik seperti bandwith yang besar, redaman relatif kecil, memiliki kecepatan transmisi data yang tinggi, tidak memicu percikan api, serta tingkat keamanan informasi tinggi. Lalu bagaimana cara kita mengukur suatu redaman yang di hasilkan fiber optik?. Berikut akan dibahas mengenai macam macam alat ukur fiber optic:

OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOR (OTDR)

Optical Time Domain Reflector
Sumber Gambar: https://images.app.goo.gl/rVwt9QGAX9ep7Ye26

OTDR atau bisa disebut Optical Time Domain Reflectometer adalah alat yang berguna untuk melakukan pengukuran kinerja serat optic pada domain waktu. OTDR berfungsi sebagai mengukur panjang, rugi – rugi, serta mendeteksi lokasi kerusakan atau sambungan yang buruk dalam kabel fiber optic. Ada dua hal umum yang sering ditemui jika ada hamburan balik dalam transmisi data fiber optic yakni:

·       Hamburan Reyleigh, hamburan satu ini merupakan hamburan yang disebabkan dikarenakan adanya perbedaan indeks suatu bahan tertentu, karena terjadi tumbukan cahaya dengan partikel lain, sehingga timbul suatu sinyal pantul di suatu titik tertentu

·       Pantulan Fresnel, pantulan ini merupakan pantulan cahaya yang disebabkan karena cahaya melewati dua media dengan indeks bias berbeda seperti kaca dan udara, biasanya kesalahan ini terjadi karena kesalahan splicing yang menggunakan fushion splicer atau yang lainnya.

Selain itu juga bisa disebabkan karena adanya bending serta putusnya kabel fiber optic. Apa itu Bending Fiber Optik? Bending Fiber Optik adalah kondisi kabel yang mengalami penekukan yang melebihi sudut standar, bending ini dapat menyebabkan adanya loss sinyal sehingga sinyal tersebut terpantul ke arah luar core optic.

CARA KERJA OTDR

Cara kerja OTDR yang pertama yaitu OTDR akan mengirimkan sinyal cahaya yang akan merambat pada core serat optik. Selanjutnya yang kedua dalam proses transmisi nya terdapat beberapa pantulan cahaya balik yang di terima oleh transmitter sinyal tersebut akan terhitung sebagai nilai loss. Waktu tempuh sinyal untuk sampai ke penerima (transmitter) ini lah yang digunakan dalam menentukan jarak atau titik kerusakan kabel fiber optik. Dalam mendeteksi adanya gangguan sambungan fiber optik, OTDR mendeteksi nya dengan adanya penurunan nilai daya secara signifikan (atteniation loss).

CARA MELIHAT GANGGUAN MENGGUNAKAN OTDR

Berikut adalah cara – cara melihat adanya suatu gangguan fiber optik menggunakan OTDR :

1. Pasang patchcord penguhung dari adapter kabel fiber optik yang akan digunakan.

2. Harap diperhatikan sebelum pemasangan bersihkan bagian konektor dan adapter dengan konektor cleaner.

3. Hidupkan power ON sampai layar display menyala.

4. Ada 5 parameter yang perlu dilakukan set-up sebelum pengukuran, yaitu:

·       Panjang gelombang atau wave length

·       Indeks Bias Core / IOR

·       Pulse width

·       Perkiraan Jarak Kabel / San Range

·       Avarage Time.

5. Tekan tombol pengirim sinar LASER dan tunggu sampai display menampilan grafis hasil pengukuran.

6. Geser marker atau kursor pada even yang dikehendaki, maka akan tampil hasil pengukuran.

7. Selanjutnya petugas akan mencari lokasi titik koordinat kerusakan fiber optik dan akan langsung turun ke lapangan

OPTICAL POWER METER (OPM)

Optical Power Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya atau kekuatan sinyal optik dalam sistem dan komponen optik. Alat ini memberikan pengukuran daya optik yang akurat dan penting dalam memastikan kualitas, keandalan, dan performa sistem optik. Dengan menggunakan alat ini, pengguna dapat melakukan pengukuran daya optik dengan presisi tinggi, memantau performa sistem, mengidentifikasi masalah, dan melakukan perbaikan yang diperlukan.

FUNGSI OPTICAL POWER METER (OPM)

Optical power meter memiliki beberapa fungsi utama yang penting dalam konteks penggunaan dan pemeliharaan jaringan serat optik. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari optical power meter:

·       Mengukur Daya Serat Optik, fungsi pertama dari optical power meter adalah untuk mengukur daya optik yang dipancarkan atau diterima oleh komponen serat optik seperti sumber cahaya (misalnya laser atau LED) atau penerima optik.

·       Verifikasi Saat Instalasi Serat Optik, saat melakukan instalasi serat optik, optical power meter digunakan untuk memastikan bahwa sinyal cahaya yang dikirimkan dari sumber ke penerima berada dalam rentang yang diinginkan. Hal ini sangat penting untuk memastikan kualitas transmisi data yang optimal dan bagus.

·       Troubleshooting Jaringan Serat Optik, ketika terjadi masalah dalam jaringan serat optik, optical power meter digunakan untuk melakukan troubleshooting. Misalnya, untuk mengidentifikasi apakah masalah terjadi karena daya optik yang terlalu rendah atau terlalu tinggi di titik-titik tertentu dalam jaringan.

·       Pemeliharaan dan Perawatan Jaringan, optical power meter digunakan secara rutin untuk pemeliharaan dan perawatan jaringan serat optik. Dengan mengukur daya optik secara berkala, operator dapat memonitor kesehatan jaringan dan mendeteksi potensi masalah sebelum menjadi lebih serius.

·       Verifikasi Kinerja Perangkat Optik, sebelum atau setelah perangkat optik dipasang atau diganti, optical power meter digunakan untuk memverifikasi kinerja perangkat tersebut. Misalnya, untuk memastikan bahwa daya yang dipancarkan oleh sumber cahaya atau diterima oleh penerima sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.

·       Kualitas dan Keselamatan, pengukuran daya optik dengan optical power meter juga penting untuk memastikan kualitas sinyal dan untuk mematuhi standar keselamatan yang mengatur daya optik yang dipancarkan oleh perangkat optik.

CARA KERJA SERTA PROSEDUR PENGGUNAAN OPM

Optical Power Meter (OPM) bekerja dengan mengukur daya sinyal optik yang ditransmisikan melalui kabel serat optik secara akurat. Komponen dan fungsi utama OPM meliputi:



·       Tombol Daya: Tombol ini untuk menghidupkan atau mematikan OPM.

·       Tombol LIGHT: Digunakan untuk menerangi layar agar lebih mudah membaca di lingkungan gelap.

·       Tombol dB (Tombol dB): Memungkinkan perubahan satuan pengukuran (uW/dB/dBm).

·       Tombol ZERO (Tombol Referensi): Menekan dan menahan tombol ini akan mengatur daya terukur saat ini sebagai titik referensi.

·       Tombol λ (Tombol Panjang Gelombang): Memilih panjang gelombang yang dikalibrasi, panjang gelombang yang umum digunakan meliputi 850nm, 1300nm, 1310nm, 1490nm, 1550nm, atau 1635nm.

Sebelum menggunakan OPM, penting untuk mempertimbangkan hal berikut:

·       Pastikan kabel tersambung dengan benar.

·       Bersihkan konektor sebelum memasangnya ke kabel serat optik.

Prosedur Penggunaan OPM:

·       Untuk menghindari kesalahan selama pengukuran, ikuti langkah-langkah berikut:

·       Nyalakan daya.

·       Hubungkan OPM dan cari serat optik dengan sinyal aktif hingga Anda menemukan nilai rata-rata yang ditampilkan di layar.

·       Pasang adaptor kabel patch pada kabel serat optik yang akan digunakan.

·       Sesuaikan panjang gelombang menurut spesifikasi cahaya yang ditransmisikan dengan menekan tombol yang sesuai yang diberi label dalam dB.

VISUAL FAULT LOCATOR (VFL)


Visual Fault Locator (VFL) adalah alat yang umumnya digunakan untuk melakukan pengetesan pada inti serat optik. Alat ini berfungsi dengan memancarkan sinar laser berwarna merah ke dalam serat optik dan kemudian dipasang pada salah satu ujung konektor fiber optik. Jika sinar laser merah dapat memancar di ujung fiber optik yang lain, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada patahan pada inti fiber optik tersebut.

FUNGSI VISUAL FAULT LOCATOR (VFL)

Visual Fault Locator (VFL) merupakan alat penting yang digunakan dalam bidang serat optik untuk berbagai fungsi yang terkait dengan penelusuran serat, perutean, dan pemeriksaan dalam jaringan optik. Fungsi dan fitur utama VFL biasanya meliputi:

·       Salah satu fungsi utama VFL adalah membantu mengidentifikasi serat dalam suatu jaringan. Dengan memancarkan cahaya tampak, biasanya pada panjang gelombang 650nm, VFL memungkinkan teknisi untuk melacak dan menemukan serat tertentu dalam suatu jaringan secara visual.

·       VFL sangat penting untuk menemukan kesalahan atau putus pada kabel serat optik. Bila terjadi putus atau bengkokan pada serat, cahaya tampak yang dipancarkan oleh VFL akan bocor keluar, sehingga memudahkan teknisi untuk menentukan lokasi kesalahan secara tepat.

·       VFL juga digunakan untuk memeriksa kontinuitas serat dalam jaringan optik. Teknisi dapat menggunakan VFL untuk memverifikasi apakah ada gangguan atau diskontinuitas pada sambungan serat dengan memeriksa transmisi cahaya di sepanjang serat secara visual.

·       VFL berfungsi sebagai asisten yang berguna untuk pengujian Optical Time Domain Reflectometer (OTDR). VFL membantu teknisi mengidentifikasi zona mati dan membantu memverifikasi keakuratan pembacaan OTDR dengan memberikan indikasi visual kontinuitas serat.

·       Selain pemecahan masalah dan penemuan kesalahan, VFL dianggap sebagai alat pemeliharaan mendasar untuk berbagai jaringan serat optik termasuk LAN, sistem ATM, dan jaringan telekomunikasi.

FITUR - FITUR VISUAL FAULT LOCATOR (VFL)

Beberapa fitur umum yang ditemukan di Visual Fault Locator meliputi:

·       Dukungan untuk mode kerja Continue Wave (CW) dan modulasi 2Hz.

·       Desain kokoh untuk mencegah kerusakan akibat terjatuh secara tidak sengaja.

·       Jam kerja yang panjang dengan sirkuit laser yang efisien menjamin pengoperasian berkelanjutan untuk jangka waktu lama.

·       Daya keluaran yang stabil bahkan saat baterai lemah.

·       Adaptor universal seperti konektor 2,5 mm yang dapat mengakomodasi berbagai jenis konektor serat optik seperti adaptor SC/LC.

PROSEDUR PENGGUNAAN VFL

Cara Menggunakan Visual Fault Locator:

1.       Pertama, lepaskan penutup konektor plastik dari ujung kedua kabel serat uji.

2.       Sambungkan VFL ke salah satu ujung serat optik dan tekan tombol penguji. Amati apakah cahaya memancar dari ujung serat yang lain untuk menunjukkan kontinuitas sambungan serat.

3.       Ulangi langkah sebelumnya dengan beberapa serat lainnya untuk memeriksa apakah ada cahaya yang bocor dari sambungan yang rusak, menandakan adanya kesalahan visual pada sambungan atau sambungan yang buruk.

4.       Setelah pengujian selesai, pasang kembali penutup plastik pada ujung konektor dan kembalikan semua peralatan ke keadaan semula.

CARA KERJA VFL

Visual Fault Locator (VFL) bekerja dengan memancarkan sinar laser merah terang yang biasanya memiliki panjang gelombang 650nm. Saat VFL dihubungkan ke salah satu ujung serat optik, sinar laser akan mengisi inti serat. Jika terjadi kerusakan atau lengkungan makro pada serat, cahaya akan bocor keluar dan menerangi penyangga di sekitar serat. Kebocoran cahaya ini membantu mengidentifikasi kerusakan seperti kerusakan, sambungan yang buruk, atau lengkungan tajam pada serat optik.


Penulis: Thama Adgi Syamdhani

Editor: Thama Adgi Syamdhani 

Referensi:

https://generalsolusindo.com/pengertian-fungsi-otdr-fiber-optik/

https://it.telkomuniversity.ac.id/alat-ukur-fiber-optik-otdr-dan-opm/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar